
Bullying seringkali menimbulkan dampak emosional yang kuat seperti marah, sedih, takut, atau frustasi. Jika tidak dikelola dengan baik, emosi tersebut bisa meledak dalam bentuk kemarahan atau justru memicu rasa rendah diri. Oleh karena itu, keterampilan mengendalikan emosi sangat penting—tidak hanya untuk menjaga kesehatan mental, tetapi juga sebagai cara efektif untuk menghadapi dan mencegah bullying.
Pengendalian emosi adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola perasaan yang muncul dalam diri sendiri agar tidak merugikan diri maupun orang lain. Pengendalian emosi bukan berarti menekan atau mengabaikan emosi, tetapi menyalurkannya secara tepat dan sehat.
| Situasi | Respon Negatif | Respon Pengendalian Emosi |
|---|---|---|
| Diejek di depan umum | Teriak balik, menangis, atau pergi marah | Tarik napas dalam-dalam, tetap tenang, lalu berkata: “Aku tidak suka diejek seperti itu.” |
| Dikhianati teman | Memutuskan semua hubungan sosial | Merenung sejenak, lalu bicara baik-baik: “Aku kecewa, tapi aku ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi.” |
| Diabaikan oleh kelompok | Marah dan menyendiri | Introspeksi diri, lalu mencoba membangun komunikasi yang lebih terbuka |
✅ 1. Tarik Napas Dalam dan Lambat
Saat mulai merasa emosi meningkat, lakukan teknik pernapasan 4–4–4: Tarik napas 4 detik, tahan 4 detik, buang napas 4 detik. Ulangi 3–5 kali.
✅ 2. Jurnal Emosi
Tuliskan perasaan harianmu, misalnya:
“Hari ini aku merasa malu saat diejek. Tapi aku tidak membalas. Aku ingin belajar merespons lebih baik.”
✅ 3. Gunakan Kalimat “Saya Merasa…”
Alih-alih menyalahkan, fokuslah pada perasaan pribadi.
Contoh: “Saya merasa sakit hati saat kamu berkata seperti itu.”
✅ 4. Jeda Sebelum Merespon
Saat merasa kesal, beri waktu beberapa detik sebelum berbicara atau bereaksi. Jeda ini membantu otak menilai situasi dengan logis, bukan impulsif.
✅ 5. Bicarakan dengan Orang Terpercaya
Emosi yang dipendam terlalu lama bisa menjadi bom waktu. Ceritakan perasaanmu pada guru BK, teman dekat, atau orang tua.
✅ 6. Libatkan Aktivitas Positif
Melakukan hobi seperti menggambar, menulis, olahraga, atau mendengarkan musik bisa membantu meredakan emosi negatif.
Dalam layanan BK pribadi-sosial, konselor dapat membantu siswa:
Mengendalikan emosi bukan berarti menahan semuanya di dalam hati, tapi mengelolanya dengan cara yang sehat dan bermanfaat. Dalam menghadapi bullying, emosi yang stabil akan membantu kita tetap berpikir jernih, bertindak bijak, dan menjaga harga diri. Dengan pengendalian emosi yang baik, kita tidak hanya melindungi diri, tetapi juga menjadi panutan bagi teman-teman dalam membangun lingkungan yang aman dan saling menghargai.
