
Bullying adalah masalah serius yang berdampak pada kesehatan mental dan sosial siswa. Salah satu pendekatan efektif dalam mencegah dan menghadapi bullying adalah menumbuhkan empati—kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ketika siswa memiliki empati, mereka cenderung menghindari menyakiti orang lain, lebih mudah memahami penderitaan korban, dan lebih berani membela temannya yang dibully.
Empati adalah kemampuan untuk “menempatkan diri pada posisi orang lain”—mencoba merasakan apa yang mereka rasakan. Orang yang memiliki empati cenderung lebih peduli, tidak menghakimi, dan bertindak penuh kasih terhadap sesama. (Kompas.com, 2023)
Beberapa ciri-ciri empati meliputi:
Empati memiliki berbagai manfaat, antara lain:
✅ 1. Mencegah Siswa Menjadi Pelaku
Siswa yang peka terhadap perasaan temannya tidak akan mudah melakukan ejekan, kekerasan, atau pengucilan karena mereka bisa membayangkan bagaimana sakitnya diperlakukan seperti itu.
✅ 2. Membantu Korban Merasa Dipahami dan Tidak Sendirian
Korban bullying sering merasa sendirian. Ketika ada teman yang peduli, mendengar, atau membela, hal ini memperkuat daya tahan psikologis mereka.
✅ 3. Mendorong Siswa Menjadi “Upstander”
Empati mendorong siswa untuk tidak diam saat melihat bullying. Mereka akan cenderung membela, melapor, atau memberikan dukungan kepada korban.
✅ 4. Meningkatkan Harmoni Sosial di Sekolah
Lingkungan sekolah yang dipenuhi dengan empati akan lebih aman, suportif, dan minim konflik sosial.
| Situasi | Reaksi Empatik |
|---|---|
| Teman diejek karena penampilan | “Kamu nggak salah apa-apa. Kalau kamu butuh teman ngobrol, aku ada, ya.” |
| Melihat temannya dibully | Mendekat dan berkata, “Stop! Itu nggak lucu. Kita semua layak dihargai.” |
| Teman murung dan menyendiri | Mengajak bicara: “Kamu kelihatan sedih. Kalau kamu mau cerita, aku siap dengerin.” |
✅ 1. Latihan Perspektif-Taking
Cobalah bertanya: “Kalau aku yang diperlakukan seperti itu, bagaimana rasanya?”
✅ 2. Mendengarkan Aktif
Saat teman bercerita, dengarkan dengan mata, telinga, dan hati. Jangan langsung menyela atau menilai.
✅ 3. Tonton atau Bacalah Kisah Nyata Korban Bullying
Cerita seperti ini membantu kita memahami dampak bullying secara emosional.
✅ 4. Ajak Diskusi Reflektif di Kelas
Melalui bimbingan konseling atau kelas karakter, ajak siswa merenung tentang tindakan mereka terhadap orang lain.
Layanan BK berperan penting dalam:
🔹 Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya empati sejak dini
🔹 Memberikan layanan konseling individu bagi korban maupun pelaku
🔹 Melatih keterampilan sosial dan komunikasi asertif
🔹 Menciptakan program kampanye “Stop Bullying” berbasis nilai empati
Empati adalah pondasi penting dalam membentuk karakter siswa yang peduli dan bertanggung jawab. Dengan empati, siswa tidak hanya mencegah diri menjadi pelaku bullying, tetapi juga dapat menjadi penyelamat bagi teman yang sedang terluka. Dalam konteks bimbingan konseling pribadi-sosial, empati adalah alat yang ampuh untuk menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan manusiawi.
Sumber:
Kompas.com. (2023). Pengertian Empati, Ciri-ciri, dan Faktornya.
https://www.kompas.com/skola
Alodokter. (2021). Manfaat Empati dan Cara Mengembangkannya.
https://www.alodokter.com
Neliti.com. (2020). Menumbuhkan Sikap Empati Melalui Pendidikan Karakter.
https://media.neliti.com
